Takalar/Tanakeke,porosrakyatnews.id-
Kehadiran kepala dinas CDK Maminasata bersama rombongan di Pulau Satangnga, Senin 20/03/2023, dalam rangka melakukan kordinasi, silaturahmi hingga operasi bersama di perairan Tanakeke untuk mencegah tindakan segelintir orang yang merusak ekosistem laut, seperti Boom Ikan, Bius Ikan dan paling terbaru penggunaan Dangke.
“Penggunaan Dangke dalam proses penangkapan ikan bukan hanya membunuh biota laut, atau bibit ikan, melainkan akan berimplikasi terhadap kesehatan tubuh manusia yang mengkonsumsi ikan yang ditangkap dengan menggunakan Dangke. Pasalnya Dangke ini, merupakan racun untuk membunuh hama di tanaman. Jadi ketika digunakan di laut untuk menangkap ikan tentunya racun itu kemungkinan ya” akan tersimpan di dalam tubuh ikan dan akan kita makan. Belum sih ada penelitian yang dilakukan secara serius untuk menguji ikan yang ditangkap menggunakan Dangke bagi kesehatan tubuh yang mengkonsumsinya. Tapi ini perlu untuk ditindak lanjuti secara serius” tutur Tiro sebagai fasilitator belajar Jagad Samudera.
Pak Sayyid Zainal Abidin sebagai kepala Dinas CDK Maminasata mengatakan dalam pertemuan dengan anggota Jagad Samudera di rumah Daeng Tika, bahwa keterlibatan kelompok pengawas yang dibackup oleh CDK dalam mensosialisasikan bahaya penggunaan Dangke dan tindak perusakan ekosistem laut kepada seluruh masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas CDK Mamminasata juga mensosialisasikan peran dan fungsi kelompok pengawas, seperti kelompok pengawas hanya bisa melaporkan jika ada kegiatan pengerusakan, nanti pihak berwenang akan menindak lanjuti.
Setelah pertemuan tersebut, rombongan CDK Maminasata bersama beberapa anggota Jagad Samudera berkeliling pulau Tanakeke untuk berpatroli dan meninjau perairan Tanakeke.
“Semoga kordinasi tetap bisa berjalan dengan baik bersama CDK Mamminasata untuk mengajak seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ekosistem laut yang ada di Tanakeke” Tutup Daeng Tika Sebagai Ketua Jagad Samudera.
Lp ; MS/PRMGI