Makassar,PorosRakyatNews.id.- Kota pintar (smart city) merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat tanpa mengabaikan econimic social.
Namun kenyataannya kota Makassar yang dipimpin Danny Pomanto dengan konsep smart city Kota dunia, tidak berakhir khayalan belaka ???.
Plesiran keluar negeri Danny Pomanto untuk progran Smart City di tiga negara
berdasar informasi media eletronik bertujuan Makassar dengan sejumlah banyak program yang mendunia membuat trust publik hilang dan akhirnya ibarat menjadi isapan jempol semata,
Mengutip pemberitaan terkini.id terbitan 24 mei2021,-Banyak Aset Fasum- Fasos Kota Makassar Hilang, Pendataan aset pemerintah kota dinilai buruk. Pemerintah dinilai lamban dalam mengintervensi aset sehingga fasilitas umum kerap dimenangkan pihak ketiga.
Selain itu, pemerintah ditengarai belum memiliki sistem basis data yang terintegrasi antardinas dalam hal pengelolaan fasum-fasos.
“Kota dunia itu aman dari masalah Gepeng, Anjal, Begal.perbaiki seluruh komponen kalo mau melihat Makassar baik agar ekonomy sosial tidak terbengkalai, jangan pernah bermimpi menjadi kota dunia kalau masih banyak perlu ditata ujar Ketum Sekat-Ri Muhammad Iqbal.
Makassar dengan sejumlah banyak program yang mendunia membuat trust publik hilang dan akhirnya ibarat menjadi isapan jempol semata, Permasalahan fasum ini banyak dijadikan lahan pribadi tertentu, belum lagi bicara fasum di wilayah GMTDC, lokasi masyarakat yang dengan mudah dicaplok oleh sejumlah pengusaha” ujar Iqbal kepada media ini, Rabu (3/8/2022).
Bersambung….
(Group Media Poros)