Makassar,PorosRakyatNews.id.- Makassar sebagai kota pesisir sejak abad ke-16 menjadi pusat perdagangan yang cukup dominan di kawasan Indonesia Timur.
Salah satu kota terbesar di Asia Tenggara ini dihuni sekitar 1,8 juta jiwa dengan background masyarakat multikultur.
Tentunya dengan impian besar ini menjadi tantangan pemerintah Kota Makassar dalam mengelola kota dengan konsep Smart City namun konsep tersebut hanya menjanjikan dan melahirkan sejumlah permasalahan
Makassar dengan sejumlah banyak program yang mendunia membuat trust publik hilang dan akhirnya ibarat menjadi isapan jempol semata
Ketua Umum SEKAT-RI, Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Makassar dengan berbagai aspek sosialnya sebaiknya membenahi persoalan sosial yang banyak menimpa masyarakat khususnya persoalan fasum
“Permasalahan fasum ini banyak dijadikan lahan pribadi tertentu, belum lagi bicara fasum di wilayah GMTDC, lokasi masyarakat yang dengan mudah dicaplok oleh sejumlah pengusaha” ujar Iqbal kepada media ini, Rabu (3/8/2022)
Dia mengungkapkan bahwa masyarakat Makassar butuh perlindungan dari pemerintahannya, jangan biarkan rakyat jalan sendiri karena Wali kota diamanahkan oleh rakyat.
Sementara itu redaksi media ini mendapat informasi bahwa walikota danny pomanto telah plesiran tiga negara untuk dalam hal tata kelola pemerintahan, serta mencari investor-investor asing untuk program besar Pemkot yang bisa diinvestasikan.
kunjungannya ke Australia sendiri untuk memaparkan bagaimana membangun Makassar.
Kunjungan ke Singapura sendiri selain untuk pengembangan Sumber Daya Manusia ASN Pemkot Makassar, juga sebagai peserta Mayor City Summit
(GroupMediaPoros)
BERSAMBUNG