Gowa,PorosRakyatNews.id — Terkait bantuan pemerintah kabupaten Gowa melalui dinas tanaman pangan dan holtikultura menggunakan anggaran DAK tahun 2017 proyek irigasi tanah dangkal dimana petani Gowa memdapat bantuan pompa air. desa pallangga sendiri mweupakan salah satu desa yang mendapat bantuan tersebut,kebagian 4 unit pompa air irigasi tanah dangkal. 1 unit berada di dusun Pallangga dan 3 unit di dusun tompogammang.
Pelaksana kegiatan yang ditemui media ini Senin 19/09/2022 lalu, yakni fahruddin PPK Dinas Tanaman Pangan Holtikutura Gowa menuturkan bahwa bantuan proyek ini senilai satu unitnya 60 juta, dan waktu di tahun 2017 sudah rampung dan berjalan dan saat di singgung soal apa apa saja itemnya tak mau membuka lebar informasi proyek tersebut cuman memgatakan terdapat di delapan kecamatan dataran rendah, jika ada temuan tidak berjalan besok kita sama sama turun tinjau periksa, namun keesokan harinya hingga berita ini dimuat, Fahruddin tidak turun bahkan saat dihubungi lewat telpon tak lagi mau mengangkat telpon.
Ketua DPD Poros Rakyat Indonesia Hj Kumala usai ditemui kantornya berkomentar keras ” dari penuturan ppk ditambah lagi pihak ppk pertanian hanya sekedar janji untuk turun meninjau namun hingga kini belum dilakukan itu berarti ada dugaan tidak beres yang beraroma indikasi korupsi di proyek bantuan pompa air petani tahun 2017.
Ia pun menambahkan ini saatnya kita lihat penegak hukum dalam hal ini aparat kepolisian polres Gowa dibawah kepemimpinan AKBP Tri Goffarudin Pulungan untuk membongkar dan menangkap oknum oknum pelaku yang bermain di proyek bantuan pompa air petani tahun 2017 yang akan merusak program pemerintah ketahanan pangan, jika kapolres akbp try tidak mampu mengatasi demi program ketahanan pangan khususnya di kabupaten gowa lebih baik pulang kampung saja.
Sebelumnya telah diberitakan Bahwa bantuan Pompa air untuk petani didesa Pallangga tidak berjalan dan belum ada tanda tanda pihak kepolisian menindak lanjuti temuan kasus tersebut.
Dari penelusuran media ini bersama tim pencari fakta DPD Lembaga Poros Rakyat Indonesia melakukan peninjauan lokasi dimana bantuan tersebut berada, menemukan fakta bahwa dilokasi tempat bantuan tak terlihat adanya mesin pompa air beserta peralatannya.
selain itu sejumlah petani yang di konfirmasi dan meminta identitas dirahasiakan menuturkan bahwa bantuan itu tak pernah berfungsi atau bermanfaat untuk petani yerus mesin pompa airnya diduga disalh gunakan dan beredar rumor beberapa telah dijual oleh oknum pejabat desa.
Hingga berita ini dimuat belum dan masih menunggu konfirmasi reami pihak terkait.
Bersambung….
(Group Media Poros)