Takalar | PorosRakyatNews.id- Haji Sarro Kapolsek Mangarabombang tidak terima dirinya dituduh melakukan penganiayaan dan akan menuntut balik terhadap salah satu warga atas nama Saparuddin Daeng Ngerang yang beralamat di Dusun Bodia Desa Bontoparang Kecamatan Mangarabombang kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, Selasa 04/04/2023.
Hal tersebut diungkapkan Haji Sarro Kapolsek Mangarabombang didepan awak media terkait dirinya Merasa dicemarkan, dan pihaknya akan melapor balik saudara Saparuddin Daeng Ngerang karena memberikan keterangan yang tidak Sesuai fakta dilapangan.
“Saya ketemu dengan Saparuddin daeng ngerang sebelum Dzuhur di Dusun Bantobila Desa Bontomanai, itupun saat dipenimbangan gabah, Bahkan Saparuddin Dg Ngerang saat ketemuannya dalam Keadaan Sehat. ” tidak ada penganiayaan, Itu HOAX, Pembohongan Publik, bahkan saya kaget setelah saya dapat informasi dari masyarakat setempat di tempat kejadian tersebut, Ternyata Saparuddin Daeng Ngerang jatuh dari motornya sekitar pukul 16.00 WITA,”ungkapnya.
Lucunya lagi Kata Haji Sarro Kapolsek Mangarabombang bahwa saya ketemu Saparuddin Dg Ngerang sebelum Dhuhur kejadiannya sekitar pukul 16.00 WITA dan ditempat yang berbeda, pada saat dia jatuh dari motor.
”Kok, tiba-tiba dibilangin saya melakukan penganiayaan, padahal dari informasi masyarakat setempat habis jatuh dari motor, Bahkan dirinya dilaporkan di Polres Takalar dengan tuduhan penganiayaan, maka dari itu keluarga saya tidak dan melapor balik, karena merasa dicemarkan nama baiknya apalagi institusinya,” tegasnya.
Sebelumnya, Saparuddin Daeng Ngerang melalui salah satu media online melaporkan Haji Sarro selaku Kapolsek Mangarabombang dengan tuduhan penganiayaan di Mapolres takalar.
Saparuddin Daeng Ngerang mengaku dipukul, ditendang dan diinjak oleh H. Sarro Mappa Kapolsek Mangarabombang, hingga mengalami beberapa luka termasuk di bibir bagian depan pecah dan dahinya dijahit 4 jahitan serta gigi depan bagian bawah hampir copot karena dipukul dari arah depan.
“Padinya jatuh terus saya pungut padinya, pas saya pungut, saya dipukul dari depan, saya dipukul delapan kali mulut saya. Saya ditendang, jatuh bangun lagi ditendang lagi, setelah saya bangun, saya ditendang lagi dan kena motor saya,” tutur Saparuddin menjelaskan kronologis kejadiannya (Media Bidik News Id).
Lp;(Arsyadleo/red) P R M G I