Poros Rakyat News adalah sumber berita utama untuk informasi terbaru dan terpercaya dari berbagai wilayah di indonesia maupun global. Dapatkan liputan mendalam tentang politik, ekonomi, budaya, dan banyak lagi. Kami menyediakan berita berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan warga yang haus akan informasi aktual
Jumat, November 22, 2024
BerandaMakassarSudah P21, Begitu Miris Nasib Ibu Hamil Di Takalar Yang Mendekam Di...

Sudah P21, Begitu Miris Nasib Ibu Hamil Di Takalar Yang Mendekam Di Jeruji Besi, Berikut Kondisinya!!

Takalar || PorosRakyatNews.id- Lumba binti Ramang adalah seorang ibu hamil yang tinggal di Dusun Boddia Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Propinsi Sulawesi Selatan, dalam keseharian di kampungnya, Lumba di dampingi suami tercinta Daeng Liwang, mereka hidup bersama  empat orang anaknya mengandalkan jasa memanjat buah untuk menafkahi keluarganya hidup dalam kekurangan dan serba keterbatasan.

Keluarga miskin ini kini ditimpa musibah, Lumba istri Daeng Liwang mendekam dalam penjara dikarenakan tuduhan pengancaman, yang sangat memprihatingkan Lumba yang kini di  tahan ternyata dalam keadaan hamil sekitar 8 Bulan, kepada Media Sabtu (30/09/2023)” musibah yang menimpa kami ibarat air susu dibalas air tuba,  keikhlasan kami membantu orang lain malah dibalas dengan kepahitan”.

Saat ini Daeng Liwang harus mengurus ke empat orang anaknya dan dua diantaranya masih kecil, nasib  naas yang menimpa keluarga miskin pasangan Daeng Liwang dan Lumba membuat prihatin  dan meneteskan air mata kesedihan di keluarga dan sekitarnya, ” Daeng Liwang  menuturkan bahwa keadilan Sang Pencipta pasti terungkap, Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang,” ulasnya dalam keadaan meneteskan air mata kesedihan.

foto suami dg lumba kini harus mengasuh keempat anaknya

Anak pertama Pasangan Daeng Liwang dan  Lumba bernama Lias, kadang ikut menjadi buruh untuk membantu meringankan beban orang tuanya, umurnya masih terbilang baru beranjak remaja, sama dengan adiknya Diky yang juga kadang ikut membantu bapaknya menjadi buruh pemanjat buah, keduanya seharusnya masih sekolah, namun apa daya karena serba ketidak mampuan sehingga tidak bisa ikut menikmati kemerdekaan pendidikan layaknya anak-anak lainnya.

Sejak Lumba mendekam di Jeruji Besi, kondisi anaknya semakin tidak terurus dengan baik, khususnya dua orang masih kecil yakni Indah dan Lufti yang setiap hari menangis mencari ibunya, Daeng Liwang hanya bisa pasrah dalam doanya dia hembuskan ke ikhlasan,”berilah kami kekuatan dalam cobaan ini Ya Allah, berilah kesehatan, nikmat berlimpah serta umur panjang pada orang yang tidak senang kepada kami, engkaulah Tuhan Yang Maha Adil, “tutup Daeng Liwang (*red).

Lp ; Hamsar Makla

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments