ʙᴜʟᴜᴋᴜᴍʙᴀ sᴜʟsᴇʟ | ᴘᴏʀᴏs ʀᴀᴋʏᴀᴛ ɴᴇᴡs.ɪᴅ – Redaksi media ini memperoleh rilis informasi bahwa di kabupaten Bulukumba diduga ada Oknum mengaku wartawan berulah menciderai sebuah Profesi, lantaran ditenggarai kerap melakukan intimidasi pada pengawas SPBU yang berada di wilayah Bulukumba.
Oknum wartawan tersebut mengaku dari MNB dengan inisial T*j**d*n, melakukan intimidasi berkedok Investigasi hingga berujung pemberitaan miring bahkan meminta sejumlah uang demi mengamankan pemberitaan yang telah dia terbitkan. Ujar Salah Satu Pengawas SPBU di Bulukumba.
Bahkan diduga dari ulah oknum wartawan tersebut juga semakin meresahkan para nelayan hingga petani yang ingin mengambil solar pada tiap SPBU. lantaran dengan ancaman berita miring di setiap SPBU yang ada di Bulukumba demi mendapatkan solar tanpa surat rekomendasi yang juga di duga kembali dia jual pada perusahaan industri dan juga penambang di kabupaten Bulukumba” Ujar salah seorang pengawas SPBU Bulukumba
Narasumber redaksi juga sebelumnya telah melakukan Penelusuran pada narasumber lain yang juga menyebut bahwa, sang oknum tersebut sengaja menerbitkan berita miring beberapa SPBU di Bulukumba untuk memuluskan aksi dan mendapatkan Solar Subsidi tanpa rekomendasi legal.
Narasumber juga mengatakan bahwa Ketua Grib Sul-Sel M.Amin memberi apresiasi kepada sang oknum atas berita kontrol tersebut hingga berusaha memvalidasi data sesungguhnya.
Belakangan terkuak fakta dan data bahwa beberapa pemberitaan sang oknum yang telah tayang tersebut ternyata tidak akurat dengan fakta fakta bahwa yang diberitakan memiliki rekomendasi Nelayan dan Pertanian.
“Kami menemukan fakta dan mengumpulkan informasi bahwa dibalik gencarnya pemberitaan kontrol tersebut hanya untuk melancarkan aksi dibalik kekuatan medianya.” Kata Amin saat di konfirmasi lewat whatsapp oleh narasumber, Minggu (09/06/2024)
Lanjut dengan modus tersebut sang oknum juga mengancam beberapa pihak SPBU agar dirinya bisa mengambil Solar tanpa rekomendasi dinas terkait.
Sang oknum bahkan kerap melakukan pemerasan dengan meminta sejumlah budget agar tidak membuat rilis berita. Tutup Amin.
Sementara redaksi media sendiri atas pemberitaan ini membuka dan menunggu konfirmasi hak jawab resmi pihak terkait yang ada dalam berita.
(Emy/**)