Parepare | POROS RAKYAT NEWS.ID – Walikota Parepare Sulawesi Selatan yang di embang oleh Taufan Pawe berakhir selasa tanggal 31 oktober 2023, Namun ada yang unik lantaran redaksi media ini mendapatkan rilis berita yang berisi warga Parepare sangat gembira atas kepergiannya.
Salahsatu Forum Masyarakat Kota Parepare sangat bahagia seperti yang dikatakan oleh Zainal Azis Nandeng,”kami bahagia tanpa dia”. Agenda bahagia dengan melakukan konvoi dimulai dari titik kumpul di samping Balai Ainun Habibie jalan pinggir Laut sejak pukul 09.00 pagi, Rabu 01/11/2023.
“Sebelum bergerak akan dirangkai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian orasi dan berdoa bersama,” ucap zainal aziz.
Selanjutnya Zainal Aziz Mandeng menuturkan bahwa pada pukul 10.00 Wita kami akan star menuju senggol kanan dan kiri jalan Sultan Hasanuddin terus depan Warung Asia ke kanan Jalan Lasinrang terus lewat Pasar Modern Lakessi, singgah sebentar orasi sekitar 5 menit.
“Kemudian terus ke kanan Jalan Lahalede, Andi Makkasau kekiri depan Kantor Polres Parepare, sampai melewati Jembatan Sumpang dan masuk ke Tonrangeng River Side buang sial dan orasi terakhir ke Jalan Jenderal Sudirman menuju Kantor DPRD Kota Parepare, prosesi Konvoi ini disebabkan karena Taufan Pawe dianggap sebagai buang sial di kota Parepare sehingga harus didoakan,”tuturnya.
Menurut mantan anggota DPRD Kota Parepare pak Gustam didepan awak media mengatakan, list daftar dosa walikota Taufan Pawe ;
• Raibnya Anggaran Dana KONI
• Raibnya Dana Dinkes 6,3 Milyar
• Penggunaan Dana BOS Plesiran ke Bali
• Penanganan pencegahan Banjir tidak jelas
• Penugasan Satpol PP di Rumah Pribadi
• Pembangunan Gedung Covid centre 28 Milyar
• Dana siluman ke Dinas komuninfo 8 Milyar tanpa persetujuan DPRD
• Mark-up anggaran dana pembangunan Masjid Terapung kota parepare
• Anggaran dana bencana alam 8 Milyar di gunakan 3,7M sisanya kemana?
• Gaya kepemimpinan yang tidak ramah dan humanis terhadap bawahaan
• Menempatkan pejabat pada posisi tertentu tidak sesuai kualifikasi dan kompotensinya
Selain itu, tokoh masyarakat yang lain seperti H.A.Rahman Saleh mengatakan bahwa saya ikut Apresiasi gerakan ini dan mungkin yang kali pertama terjadi di suatu daerah dimana kepala Daerahnya justru dilepas dengan suka cita dan riang gembira oleh warganya diakhir masa jabatannya.
“Aksi ini saya kira sebagai wujud keprihatinan atas kondisi Parepare saat ini yang banyak dililit masalah diera kepemimpinan Taufan Pawe 10 tahun terakhir ini,” ujarnya
Mulai dari berbagai kasus korupsi yang diduga melibatkan Taufan Pawe sampai pada persoalan manajemen pemerintahan yg terkesan amatiran, jauh dari sikap Profesionalisme dan taat azas sebagaimana yang digaungkannya, begitupula pengelolaan APBD yang tidak transparan yang menyisakan utang daerah Ratusan Milyar rupiah,”ungkap H.Andi Rahman Saleh.
Hingga berita ini dimuat redaksi media ini membuka dan menunggu hak jawab dari pihak Taufan Pawe atau pihak terkait(*red).
Lp: Mss / P R M G I